2 Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal dan Contohnya

Cara menulis daftar pustaka dari jurnal – Bahan bacaan ada banyak macamnya, mulai dari novel, buku, majalah, hingga jurnal. Namun ada kalanya Anda tidak membaca tetapi membuat bahan bacaan, entah sebagai tugas sekolah, kuliah, maupun pekerjaan. Apabila Anda ingin membuat bahan bacaan salah satunya jurnal maka diperlukan referensi sebagai acuan.

Namun buku atau artikel yang dijadikan referensi harus diberi penghargaan atas karyanya. Caranya adalah dengan mencantumkan sumber referensi pada bahan bacaan yang Anda buat.

Kumpulan pencantuman sumber referensi itu dinamakan daftar pustaka, biasanya ini terletak pada bagian akhir buku. Tentunya dalam menulis daftar pustaka tidak bisa sembarangan dan ada format baku yang harus diikuti. Jika Anda akan membuat jurnal daftar pustaka adalah bagian penting yang wajib dicantumkan.

Apabila Anda tidak tahu bagaimana format pencantuman sumber yang benar, maka Anda memerlukan contohnya. Jadi simak informasi berikut ini untuk mempelajarinya secara jelas.

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal

Contoh Daftar Pustaka dari Jurnal
Contoh daftar pustaka dari jurnal

Apabila Anda mengerjakan tugas yang wajib mencantumkan daftar pustaka seperti makalah, maka jurnal pun harus dicantumkan jika dijadikan referensi. Karena itu adalah bentuk apresiasi Anda terhadap pembuat bahan referensi.

Dalam menuliskan daftar pustaka, ada beberapa hal yang harus dicantumkan. Seperti alamat website, digital object identifier, halaman, edisi jurnal, nama jurnal, judul artikel, tahun terbit, dan nama penulis jurnal.

Penulisan daftar pustakanya juga memiliki format yang sesuai dengan standar, jadi tidak boleh sembarangan. Apabila memiliki perbedaan isi atau jenis pada jurnal maka gaya dan tata cara penulisannya juga berbeda. Karena isi dari jurnal tersebut juga berbeda dan tergantung dengan karya tulis yang akan dibuat.

Berikut adalah contoh penulisan daftar pustaka dari jurnal yang bisa Anda jadikan referensi.

1. APA Style

Gaya atau format penulisan daftar pustaka APA Style ini berasal dari Amerika, tepatnya American Psychological Association yang menerbitkannya.

APA Style ini biasanya digunakan dalam daftar pustaka buku yang memuat bidang sosiologi, sejarah, politik, pendidikan, ekonomi, hukum, geografi, akuntansi, antropologi, filsafat, ilmu saraf, psikologi, linguistik, dan AI atau kecerdasan buatan.

Bisa disimpulkan bahwa gaya penulisan daftar pustaka American Psychological Association Style ini banyak pada karya yang berisi ilmu pasti.

Tentunya ilmu dengan berbagai macam teori yang ada hubungannya dengan sains dan sosial. Serta ada hubungannya juga dengan perkembangan kehidupan sosial dan teknologi. Sehingga mungkin jurnalnya berisi mengenai berbagai macam penelitian entah itu dari segi sains maupun sosial.

Format penulisan daftar pustaka APA Style itu, seperti format di bawah ini. dan format ini sudah seperti rumus, jadi tidak bisa dibolak balik dan diubah.

  • Nama akhir pengarang. (Tahun terbit). Judul artikel. Nama jurnal, volume (edisi, opsional).

Jika diterapkan sebagai daftar pustaka asli dengan karya tulis sumber referensi, maka berikut adalah contohnya.

  • Robinson, E. (1996). The relation ship of child and mom. Journal of Personality and Psychology in Family, 36, 178-192.

Pada contoh di atas, penulis dan penyusun jurnal hanyalah satu orang saja. Namun ada jurnal yang jumlah penyusunnya lebih dari satu. Berikut ini adalah contoh penulisan daftar pustaka dari jurnal dengan penulis dua sampai tiga, APA Style.

  • Wijaya, S., & Diana, M. W. (2016). Spasial Orientasi Bali. Jurnal Antropologi, 5, 479-511.

Selain jumlah penulis antara dua hingga tiga orang, ada juga jurnal yang ditulis oleh lebih dari tujuh orang. Tentunya penulisannya juga berbeda, berikut adalah contohnya.

  • Dewi, S. P., Ramdan, R. D., Vantieur. R. P., Andika. P. D., Sukamto, P. T. Anderson, P. R., . . . Revano, J. L. (1995). Penyebab Depresi dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Fisik. Jurnal Psikiater. 128 (23), 1254-1261.

Contoh daftar pustaka di atas adalah untuk jurnal cetak, sedangkan untuk jurnal online dengan doi penulisannya bisa seperti berikut.

  • Woody, S. D., Rinovera, P. (2011, September). Pemasaran dengan teknologi: Mengerti penjualan secara mobile di usaha retail. Jurnal penjualan dan manajemen pemasaran, 23(6), 240-253. doi:19.2980/73268907.2011.9644789

Untuk daftar pustaka jurnal online tanpa doi, bisa seperti berikut.

  • Dawn, A. (2015). Kepemimpinan di tingkat yang lebih tinggi: Edukasi penelitian teknologi. Jurnal pendidikan teknologi. 33(5), 748-827. Didapat dari perpustakaanonline.mizz.com/jurnal/29.9222
Baca juga:  16 Contoh Iklan Layanan Masyarakat tentang Lingkungan dan Kesehatan

2. MLA Style

Format penulisan daftar pustaka MLA Style adalah singkatan dari Modern Languange Association Style. Apabila dibandingkan dengan gaya penulisan daftar pustaka yang lain, gaya MLA Style ini bisa dikatakan lebih sederhana dan mudah.

Pada penggunaan juga berbeda, gaya MLA Style digunakan pada daftar pustaka di bidang ilmu budaya dasar, seni, ilmu alamiah dasar, bahasa, ilmu sosial dasar, agama, kewarganegaraan, dan pancasila.

Dengan perbedaan format tentu berbeda fungsi maka Anda perlu mengetahui sumber referensi Anda. Hal ini bertujuan supaya Anda tidak salah dalam menuliskan format sumber referensi pada daftar pustaka.

Karena ini mengindikasikan adanya perbedaan karya tulis dan isinya. Sehingga Anda perlu lebih cermat lagi dan mengklasifikasikannya dengan benar.

Dalam penulisan yang menggunakan format MLA Style dirumuskan seperti berikut.

  • Nama akhir penulis, Nama awal penulis. ”Judul artikel.” Nama jurnaledisi(Tahun Publikasi):Media

Untuk contoh penulisannya, apabila yang menulis jurnal ada satu orang maka akan seperti pada berikut.

  • Wijaya, Antoni. ”Jendela Dunia: Perkembangan Perpustakaan.” Penelitian Pengaturan Perpustakaan9 (2017): 1826-1972.Print.

Selain jurnal dengan satu penulis, ada juga jurnal yang ditulis oleh dua sampai tiga orang. Apabila begitu, maka penulisan format daftar pustaka bisa seperti berikut ini.

  • Widuri, Ratna, Julianto Wijaya, dan Monika Rastiwi. “Belajar mengenai batu populer.” Sains Tidak Jelas 12 (2009): 88-103. Print.

Selanjutnya adalah contoh penulisan daftar pustaka dari jurnal yang ditulis oleh lebih dari tiga orang. Ini berbeda dengan APA Style dimana semua penulis tetap ditulis meskipun banyak. Sedangkan MLA Style hanya satu orang yang dituliskan dan diberi tambahan “et al” atau “and friends”

  • Anastasia, Rebecca, et al. “Looking something new: Light drop.” Random Science 27 (2015): 93-127. Print.

Jenis jurnal yang lain adalah online, dan penulisannya pasti berbeda dengan yang cetak. Contoh penulisan daftar pustaka dari jurnal online yang benar sebagai berikut.

  • Thompson, Jennifer, Selena Patrick and Zack Marren. “Women and the Personality: The Art and Social.” Kick One 3 (1976):n. Pag. Web. 29 Jun. 2003.

Pengertian Daftar Pustaka Secara Jelas

Daftar pustaka memang sangat familiar bagi Anda, karena akan ditemukan dengan mudah pada bagian akhir buku. Namun sayangnya tidak semua orang mengetahui apa sebenarnya daftar pustaka itu, dan sebagian besar orang menganggapnya tidak penting.

Padahal sebenarnya ini penting untuk diketahui oleh masyarakat, karena ini perannya penting pada sebuah karya tulis. Bukan hanya sekedar pajangan saja, melainkan juga memuat berbagai info penting jika Anda mau menelusurinya.

Daftar pustaka adalah bagian dari sebuah tulisan, dan perannya penting serta wajib dicantumkan. Pengertiannya sendiri adalah tulisan yang terletak pada bagian akhir dari karya tulis ilmiah. Isinya adalah berbagai sumber referensi oleh penulis bisa saja siswa atau mahasiswa dalam penyusunan karya tulis ilmiah. Jadi sudah pasti apapun bentuk karya ilmiah yang ditulis dan siapapun penulisnya pasti terdapat daftar pustaka.

Misalnya saja seperti skripsi, laporan, makalah, serta berbagai jenis karya tulis ilmiah lainnya yang membutuhkan referensi wajib mencantumkan sumbernya di daftar pustaka.

Dalam penulisannya bukan hanya formal pada sumbernya saja yang harus benar tetapi dalam penyusunannya juga. Sehingga Anda susun sumbernya berdasarkan abjad diurutkan dari atas ke bawah. Informasi yang dicantumkan mengenai sumber adalah nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, identitas dan lokasi terbit.

Pentingnya Daftar Pustaka

Mengapa daftar pustaka itu penting dan wajib dicantumkan? Hal ini karena Anda menggunakan karya orang lain sebagai sumber informasi, dan memasukkannya ke dalam karya tulis Anda.

Baik hanya mengambil garis besar atau mengutipnya hanya sedikit saja, Anda tetap harus mencantumkan sumbernya pada daftar pustaka. Penulisannya juga buka hanya semata mata bentuk formalitas saja, karena ini adalah kaidah dan tidak boleh dihilangkan.

Jadi apabila Anda ingin membuat suatu karya tulis dan Anda menggunakan karya tulis orang lain sebagai referensi maka itu perlu dicantumkan dalam daftar pustaka. Bukan hanya sebagai formalitas dan apresiasi terhadap pemilik karya.

Namun Anda juga perlu mencantumkan sebagai media untuk memperkuat tulisan Anda pada karya ilmiah tersebut. Karena semakin banyak teori ilmiah yang mendukung maka informasi yang termuat juga semakin valid dan dipercaya kebenarannya.

Baca juga:  100 Contoh Soal Psikotes dan Jawabannya (Lengkap)

Fungsi Dicantumkannya Daftar Pustaka

Jika daftar pustaka dicantumkan, maka itu memiliki fungsi dalam suatu karya tulis. Karena itu tidak hanya dicantumkan sebagai hiasan dan pelengkap saja. bahkan di daftar pustaka memuat informasi penting, jadi ini memiliki fungsi.

Mungkin tidak semua orang tahu fungsi dari daftar pustaka yang sebenarnya itu apa. Tetapi memang daftar pustaka wajib ada pada setiap karya ilmiah. Apabila Anda ingin tahu apa fungsinya, berikut adalah informasinya.

  1. Karya tulis yang Anda susun menjadi valid, karena dalam proses penyusunannya terdapat referensi. Referensi yang digunakan pun sudah sesuai dengan bidang dan sudah secara resmi diakui.
  2. Sebagai bentuk apresiasi dan pertanggungjawaban ilmiah dari penulis karya ilmiah. Sebab dalam penyusunannya, Anda menggunakan ide dan gagasan dari karya orang lain. Sehingga Anda tidak bisa menggunakannya begitu saja, dan membutuhkan izin dari penulis karya. Namun untuk mendapatkan izin secara langsung juga tidak memungkinkan sehingga cukup cantumkan sumbernya pada daftar pustaka.
  3. Menghindari adanya plagiat dari karya tulis orang lain. Pengertian plagiat adalah pencantuman dan penyalinan informasi yang sama tanpa adanya izin dengan pihak terkait. Jadi dengan adanya daftar pustaka maka plagiat tidak akan terjadi, karena diberi kejelasan sumber informasi.
  4. Pemenuhan syarat suatu karya ilmiah, karena daftar pustaka adalah komponen karya tulis ilmiah yang harus disertakan. Karena memang dari suatu karya tulis daftar pustaka adalah bagiannya yang tidak bisa dihilangkan.

Prinsip Penulisan Daftar Pustaka pada Karya Tulis

Prinsip adalah sesuatu yang harus dipegang ketika akan melakukan sesuatu supaya hasil dan prosesnya sesuai dengan yang diinginkan.

Jadi ketika Anda akan bertindak harus memiliki prinsip yang jelas dan teguh terlebih dahulu, sama halnya dengan penulisan daftar pustaka pada karya tulis. Itu sama saja sebuah dasar yang valid dan harus ada ketika Anda menulis sebuah daftar pustaka dari karya tulis.

Sebuah prinsip memang harus dipegang ketika menulis sebuah karya tulis, begitu pun dengan daftar pustaka. Karena dalam penulisan daftar pustaka tidak boleh sembarangan dan ada kaidahnya. Berikut adalah prinsip umum yang harus dijadikan pedoman ketika menulis daftar pustaka.

  1. Penulisan nama penyusun dan penulis karya tidak boleh langsung nama lengkap. Nama harus dipisah dengan tanda koma dan dibalik, nama depannya tidak perlu ditulis dan hanya diberi huruf pertama saja. Apabila namanya lebih dari dua kata maka ditulis nama paling terakhir, diberi koma kemudian diikuti dengan singkatan nama dengan huruf pertama secara berurut dari depan.
  2. Nama penulis cukup cantumkan nama aslinya saja tetapi tetap sesuai dengan format yang berlaku, untuk gelar pendidikan atau informasi pribadi lain tidak perlu.
  3. Apabila jumlah penulis karya sumber lebih dari satu orang, maka ditulis semua dan setiap nama dipisah dengan tanda koma. Karena ini adalah bentuk penghargaan untuk penulis karya jadi semua penulisnya harus dicantumkan.
  4. Format penulisan judul karya sumber menggunakan font miring, namun untuk artikel tidak perlu.
  5. Pada penulisan judul sumber formatnya menggunakan huruf kapital, terkecuali untuk kata tugas.
  6. Penulisan judul artikel menggunakan font kecil semua, kecuali untuk awalnya menggunakan kapital.
  7. Daftar pustaka diurutkan berdasarkan alfabet sehingga sesuai dengan standar dan lebih rapi.
  8. Jarak spasi sama dengan makalah atau skripsi yaitu 1,5 hingga 2.
  9. Sambungan pada referensi ditulis dengan posisi menjorok ke dalam, gunakan spasi rapat atau satu.
  10. Apabila pada karya tulis sumber penulisnya juga menggunakan referensi, maka Anda ganti nama penulisnya dengan garis saja.

Tips Menulis Daftar Pustaka

Tips adalah hal yang banyak dibutuhkan orang ketika sedang mengerjakan sesuatu yang sulit. Biasanya memang tips ada untuk mempermudah dan mempercepatnya, entah sedang mengerjakan pekerjaan atau merawat sesuatu. Yang pasti tips bertujuan untuk membuat Anda mendapatkan keuntungan. Begitu pun dengan menulis daftar pustaka, karena memang tergolong sulit dan lama maka Anda Anda perlu tips supaya hasil baik dan detail dalam pencantuman informasi.

Dalam menulis daftar pustaka Anda harus lebih detail dan teliti, dan itu akan menghabiskan banyak waktu. Supaya lebih mudah dalam penulisan daftar pustaka, Anda memerlukan tips berikut ini.

  1. Supaya lebih mudah dalam penulisan Anda bisa mengklasifikasikan sumber referensi tergantung dengan kategorinya. Ada banyak kategori yang bisa Anda gunakan, bisa kategori jenisnya mulai dari jurnal hingga surat kabar. Pemisahan daftar pustaka berdasarkan jenis bahan referensi ini akan memudahkan Anda. Karena setiap jenis yang berbeda maka format penulisannya juga ada sedikit perbedaan. Sehingga jika dibedakan, Anda bisa fokus satu jenis terlebih dahulu barulah berpindah ke lainnya.
  2. Apabila klasifikasi sudah Anda lakukan, maka Anda bisa mengurutkan sumber bacaan berdasarkan abjad. Ini perlu dilakukan bukan hanya supaya mudah dalam penulisan, tetapi juga dalam penyusunan daftar pustaka secara keseluruhan.
  3. Terakhir jika semuanya sudah diklasifikasikan dan diurutkan, Anda bisa mulai mengerjakan dan menulis daftar pustakanya. Dalam penulisannya Anda gunakan format dan tata cara yang benar berdasarkan standar yang sudah ada. Setiap masing masing kategori sumber referensi memang memiliki tata cara berbeda.
Baca juga:  Contoh Metode Ilmiah Lengkap, Pengertian, dan Langkah-langkahnya

Hal Penting dalam Menulis Daftar Pustaka

Kalau ada prinsip yang harus dipegang dalam penulisan daftar pustaka, maka ada hal penting yang perlu Anda perhatikan. Ini berbeda dengan prinsip karena hal hal ini mencakup hal umum yang harus Anda tahu sebelum menulis daftar pustaka.

  1. Struktur penulisan daftar pustaka memiliki format dan harus berurutan yaitu mulai dari nama, tahun terbit karya, judul karya, lokasi terbit, dan nama penerbit. Format ini tidak boleh dibolak-balik karena memang harus urut seperti itu.
  2. Dalam memisahkan nama, tahun terbit, judul, lokasi terbit, dan nama penerbit tidak memakai tanda koma seperti pada kalimat biasa melainkan menggunakan tanda titik. Sebab penggunaan tanda koma memiliki bagian yang berbeda dalam penulisan daftar pustaka.
  3. Tidak semua penulisan dipisahkan oleh tanda titik, karena untuk memisahkan lokasi terbit dengan nama penerbit menggunakan tanda titik dua.
  4. Nama penulisnya hanya dicantumkan nama saja, untuk gelar akademik penulis sumber referensi tidak perlu dicantumkan.
  5. Pada penulisan judul karya tulis referensi menggunakan huruf miring, tetapi jika sumbernya berasal dari artikel tidak perlu menggunakan huruf miring. Artikel hanya perlu ditulis judulnya saja seperti biasa dan font normal. Hanya saja jika ada istilah asing pada judul artikel perlu ditulis dengan huruf miring sebagai penanda kata asing.
  6. Setiap sumber referensi yang akan dituliskan tentu ada jenis yang berbeda, ada yang artikel, buku, maupun jurnal. Dalam penulisannya tentu tidak sama dan masing masing kategori memakai format dan tata cara berbeda.

Pengertian dan Jenis Jurnal

Mungkin jurnal bukan suatu yang asing bagi Anda, karena sudah sering terdengar dan familiar. Tetapi meskipun istilah jurnal sangat familiar, apakah Anda mengerti dengan benar apa itu jurnal? Jurnal adalah tulisan yang memuat informasi mengenai ilmu dari bidang tertentu.

Biasanya jurnal ditulis oleh orang yang ahli di bidangnya serta diterbitkan melalui lembaga atau instansi terkait. Selain tulisan mengenai ilmiah, jurnal juga bisa diartikan sebagai buku catatan harian atau buku catatan rutin.

Meskipun memiliki dua pengertian dengan implementasi yang berbeda, jurnal yang dimasukkan pada daftar pustaka adalah pada pengertian yang pertama. Yaitu jurnal yang memuat berbagai informasi dan ilmu pengetahuan.

Karena fungsinya jurnal pada karya ilmiah itu sendiri adalah sebagai bukti dan memperkuat teori yang sedang disampaikan oleh penulisnya. Sehingga jurnal adalah pendukung dan yang membuat informasi yang tercantum pada karya ilmiah semakin valid.

Jenis jurnal ada dua, dibedakan berdasarkan bentuknya yaitu ada jurnal cetak dan jurnal online. Pertama adalah jurnal cetak, seperti namanya jurnal ini ditulis dan diterbitkan dalam bentuk cetak. Sehingga dalam penyebarannya juga dalam bentuk fisik bukan bentuk elektronik.

Kedua adalah jurnal online, jurnal ini adalah kebalikan dari jurnal cetak. Dimana jurnal online tidak dicetak, hanya saja diterbitkan secara online dan disebarkan melalui website.

***

Daftar pustaka merupakan bagian dari sebuah karya tulis, dan jika terdapat sumber referensi dalam penulisan maka perlu dicantumkan pada daftar pustaka.

Apapun itu bentuk sumber referensi maka wajib ditulis pada daftar pustaka, dan paling penting tata cara dan format penulisannya harus rapi dan tepat.

Tentu, dalam menyusun sumbernya juga ada tata cara dan format yang valid supaya lebih rapi dan tertata.